Sultan Mahmed II, Pembunuh Dracula









Sebuah kebohongan apabila diceritakan secara terus-menerus maka lama kelamaan akan menjadi kebenaran. Itulah yang terjadi dengan kisah tentang Dracula. Selama ini mitos yang berkembang menyebutkan Dracula hanya bisa dikalahkan dengan salib dan bawang putih. Berbagai judul film dan buku telah diproduksi untuk membenarkan mitos itu. Tapi apakah mitos itu benar adanya? Pertanyaan inilah yang dijawab oleh Orhan Basarab dalam bukunya Sultan Mehmed II Sang Pembantai Dracula.
          

Buku setebal 179 halaman ini memang mengupas sejarah tersembunyi yang selama berabad-abad ada dalam wilayah fiksi. Oleh Orhan Basarab kisah tersebut dikupas secara tuntas, sehingga tudung kebohongan yang seolah-oalah telah menjadi kebenaran bisa disingkirkan. Setelah semuanya menjadi terang maka tahulah kita siapa pembunuh Dracula yang sebenarnya.
          

Sultan Mehmed II atau terkenal dengan julukan al Fatih (Sang Penakluk) selama ini lebih dikenal sebagai penakluk Konstantinopel. Memang prestasi tersebut sangat monumental dalam sejarah Islam maupun Perang Salib. Selama berabad-abad Konstantinopel merupakan benteng utama Kristen di Eropa dan Asia. Selama berabad-abad pula Islam berusaha merebutnya. Dan, Sultan Mehmed II lah yang kemudian bisa meluluh-lantakkan benteng Kristen tersebut. Sejak saat itu, Konstantinopel menjadi jantung Kekhalifahan Turki Ottoman (Turki Ustmani).
          

Kisah kepahalawanan Sultan Mehmed II dalam menaklukkan Konstantinopel tersebut memang sudah banyak diulas. Akan tetapi, masih ada kisah lain, yang tentu saja tidak kalah dahsyat dengan penaklukan Konstantinolel, yaitu ketika sang Sultan dan pasukannya bisa membantai Dracula. Entah apa yang terjadi kemudian sehingga kisah ini dibelokkan oleh Barat, sehingga tak jelas lagi siapa yang membunuh Dracula. Malah justru yang berkembang kemudian justru mitologi bahwa Dracula hanya bisa dikalahkan dengan salib dan bawang putih, bukan oleh tebasan pedang pasukan Mehmed II.
          

Dalam buku ini Orhan Basarab membabarkan fakta sebenarnya yang selama ini ditutup-tutupi oleh Barat. Orhan Basarab menguraikan bahwa peperangan Sultan Mehmed II dengan Dracula tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Dracula yang selama ini dimitoskan sebagai vampir yang haus darah sebetulnya merupakan tokoh nyata. Ia merupakan Pangeran Wallachia yang ditugaskan oleh Kerajaan Hungaria sebagai salah satu panglima pasukan Salib. Sebagai panglima pasukan Salib, Dracula telah berhasil membantai ratusan ribu umat Islam di Wallachia dan sekitarnya. Korban-korban terbut disula—ditusuk dari bagian anus hingga tembus perut, leher, punggung atau kepala—dan mayatnya dibiarkan membusuk di kayu sula. Sepak terjang Dracula inilah yang membuat Sultan Mehmed II sebagai penguasa Islam waktu itu bertekad untuk menangkap Dracula hidup atau mati.
          

Pertempuran pun tak dapat dihindari. Di antara pertempuran antara Sultan Mehmed II dengan Dracula, The Night Attack (Sergapan Tengah Malam), merupakan pertempuran yang paling populer. Pada tengah malam Dracula dan pasukannya menyergap pasukan Sultan Mehmed II. Pertempuran sengit pun terjadi. Pada awalnya pasukan Dracula berhasil mendesak pasukan Sultan Mehmed II; bahkan Sultan Mehmed II pun hampir terbunuh di pertempuran  ini. Akan tetapi, kemampuan Sultan Mehmed II yang sudah terjun ke dalam berbagai medan pertempuran membuatnya bisa membalikkan keadaan. Akhirnya, Dracula bisa dipikul mundur.
          

The Night Attack tersebut digambarkan dengan detail oleh Orhan Basarab dalam bukunya. Ini membuat seolah peristiwa tersebut begitu dekat dengan kita sehingga suara pedang yang beradu, jerit orang yang sekarat, teriakan agar pasukan terus maju, akan selalu terngiang-ngiang dalam kepala kita.
           

Bran Castle, Istana yang Menyeramkan








Deep di Pegunungan Carpathian, di jantung Rumania pedesaan Transylvania, di mana bertengger di atas puncak berbatu, telah ada benteng dari beberapa jenis selama hampir 1.000 tahun dan benteng yang berdiri di sini hari ini sekarang dikenal sebagai 'Dracula's Castle' ( Kastil Dracula yang sebenarnya berada di reruntuhan di situs terpencil dekat Sungai Arges).

Bran Castle pada mulanya merupakan kubu yang dibangun oleh Ksatria Ordo Teutonic di 1212. Pada waktu itu disebut Dietrichstein. Pada 1200-an benteng telah disusul oleh Saxon yang telah menggunakan benteng untuk melindungi Brasov, sebuah pusat perdagangan penting. Pada 1370 benteng ini digunakan terhadap invasi Turki. Ini tetap menjadi benteng feodal penting sepanjang abad pertengahan, perannya adalah pertahanan terhadap invasi.

Puri memiliki empat menara, House Powder Tower adalah yang tertua, itu adalah bagian dari benteng asli dibangun pada 1212. Ini rumah Galeri Cannon, para Gunner's Room, dan juga tempat mesiu istana disimpan. Pada abad ke-15 selama restorasi benteng Menara Observasi dan Menara Timur ditambahkan. Menara Timur dibangun dengan lubang pembunuhan yang digunakan oleh tentara untuk menjatuhkan air panas dan pitch pada penyerang istana. Pada tahun 1622 Menara Gerbang ditambahkan dan dinding selatan benteng diperkuat dengan ketebalan 11 ft untuk menahan tembakan meriam. Pada tahun 1921, Ratu Maria Rumania, membawa arsitek istana untuk Bran Castle untuk renovasi luas yang berubah ini "benteng" ke Royal Residence. The Gunner's Room kuno menjadi Chapel Royal, galeri pertahanan menara itu direnovasi menjadi apartemen untuk wanita Ratu di tunggu. Sebuah lantai empat telah ditambahkan ke menara untuk Ratu Sekretaris.

Ratu Maria memiliki lift dipasang di air mancur yang di pengadilan interior.Lift turun 197 kaki ke terowongan yang membuka ke halaman taman yang indah di lembah di bawah. Bran Castle telah dibuka untuk umum selama setidaknya 40 tahun, museum, ia menawarkan sekilas ke masa lalu, seperti Kanselir Kantor, Aula Dewan dan Kamar Garrison. Juga menampilkan contoh-contoh indah seni feodal, senjata, patung, furnitur dan piala berburu.

Raja Louis XVI, Korban dari Revolusi Prancis








Louis XVI adalah yang terakhir dari deretan tiran yang panjang. Kakeknya Louis XIV adalah contoh yang sempurna dari suatu monarki yang mutlak, mendandani dirinya sebagai 'Raja Matahari' dan hidup dalam semarak kemewahan di Versailles sementara rakyatnya menderita kelaparan. Kondisi ekonomi di Prancis tidak membaik ketika Louis XVI naik takhta tahun 1774 pada usia 20 tahun.


Kepala pengurus keuangan Louis, yaitu seorang pria bernama Anne Robert Jacques Turgot, mencoba mereformasi keuangan negeri itu. Dia berusaha mengganti sistem Corvee tenaga kerja yang tidak dibayar sebagai ganti pembebasan pajaknya dengan pajak moneter, untuk memuluskan hukum serikat kerja yang diharapkan dapat meningkatkan produksi barang dan mengurangi biaya - biaya kerajaan. Reformasi Turgot ditolak oleh anggota parlemen daerah, yang sebagian besar terdiri dari para bangsawan yang harus membayar pajak baru. ketika Reformasi itu gagal, Turgot di pecat.


Perang Tujuh Tahun dan dukunagn Louis terhadap pemberontakan warga Amerika nyaris membangkrutkan Prancis. Lebih dari separuh anggaran negeri itu didedikasi untuk membayar utang. Pemungutan pajak juga diorganisasi dengan begitu buruk. Besarnya pajak bervariasi dari satu daerah dengan daerah lain, dan pemungutannya dilakukan oleh para pengusaha swasta yang memiliki laba besar. Dengan tidak adanya bendahara pusat, maka ratusan kantor pemerintah mengeluarkan uang, sehingga siapa pun nyaris mustahil untuk mengetahui berapa banyaknya uang yang masuk atau keluar. Krisis keuangan yang terjadi dengan begitu cepat ini segera menimbulkan inflasi dan, tahun 1789, lebih dari 80 persen dari penghasilan rumah tangga warga desa habis hanya untuk membeli roti dan pengangguran di berbagai wilayah di Prancis sudah mencapai lebih dari 50 persen. Dan sementara itu, Louis dan istrinya, Marie Antoinette tetap melanjutkan kehidupan mewah mereka di hadapan orang - orang yang kemiskinannya mereka abaikan.


Louis kembali berusaha untuk mereformasi peraturan pajaknya melalui parlemen daerah. Untuk pertama kalinya sejak 1614, mereka bersikeras agar Louis memberlakukan Estates General secara nasional. Majelis dibuat hingga tiga golongan. Golongan pertama mewakili kaum bangsawan; Golongan Kedua adalah tokoh agama dan Golongan Ketiga adalah penduduk mayoritas, yang kekuatan ekonominya sudah meningkat pesat sejak abad ketujuh belas. Karena tidak ada penyesuaian antara kekuasaan dalam berbagai Golongan itu, dengan mudahnya Golongan Ketiga dikalahkan dalam pengambilan suara, jadi wakilnya hengkang dari parlemen , dan membentuk Majelis Nasional yang menuntut adanya undang - undang baru.

Ratu Marie Antoinette, Korban dari Revolusi Prancis








Siapakah Marie Antoinette? dia adalah seorang ratu dari Prancis, yang menjadi korban “Revolusi Prancis” dan harus di eksekusi di depan rakyat prancis. karena dia dan suami nya Raja Louis XVI di anggap bersalah. berikut ini cerita tentang ratu yang bijak, anggun dan juga sebagai tokoh yang di kagumi dalam sejarah dunia.

Maria Antonia Josepha Johanna atau Maria Antonia Johanna Josephina, lahir di Archduchess, Austria 2 November 1755 – 16 Oktober 1793. setelah Dauphine Perancis 1770-1774 dan Ratu Perancis dan Navarre 1774-1792. Dia anak kelima belas dan kedua terakhir dari Kaisar Romawi Suci Francis I dan Ratu Maria Theresa.

Pada April 1770, pada hari pernikahannya dengan Louis-Auguste, Dauphin dari Perancis , ia menjadi Dauphine dari Perancis. Marie Antoinette diasumsikan gelar Ratu Perancis dan Navarre ketika suaminya Louis XVI dari Perancis, naik tahta setelah kematian Louis XV Mei 1774. Setelah tujuh tahun menikah, dia melahirkan seorang putri, Marie-Thérèse Charlotte, yang pertama dari empat bersaudara.
Awalnya terpesona oleh kepribadiannya dan keindahan, lalu orang Perancis membencinya, menuduhnya “L’Autrichienne” (artinya (wanita) Austria), pemboros, pengacau dan mempunyai simpati dari musuh Perancis, terutama Austria, juga negara asalnya. The Diamond Necklace incident hal itu lebih lanjut merusak reputasinya. Meskipun ia benar-benar tidak bersalah dalam urusan ini, ia juga dikenal sebagai Madame Deficit.

Para keluarga kerajaan flight to Varennes memiliki dampak buruk kepopuler an, Louis XVI digulingkan dan monarki dihapuskan pada 21 September 1792, keluarga kerajaan kemudian dipenjarakan di Penjara Temple. Delapan bulan setelah eksekusi suaminya, Marie Antoinette dirinya diadili, divonis Konvensi untuk pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip revolusi dan hukuman guillotine dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 1793.
Bahkan setelah kematiannya, Marie Antoinette sering dianggap menjadi bagian dari budaya populer dan tokoh sejarah besar, menjadi subjek dalam beberapa buku, film dan bentuk media lainnya. Beberapa akademisi dan sarjana telah dianggap dia sembrono dan dangkal dan telah dikaitkan awal Revolusi Perancis padanya. Namun orang lain telah mengklaim bahwa dia diperlakukan tidak adil dan bahwa pandangan dia harus terus lebih simpatik.


Maria Antonia dari Austria lahir pada 2 November 1755 di Istana Hofburg di Wina, Austria. pada hari berikutnya, ia dibaptis menjadi Maria Antonia Josepha Johanna (juga dikenal sebagai Maria Antonia Johanna Josephina) Dia adalah putri bungsu dari Francis I Kaisar Romawi Suci dan Maria Theresa, Ratu Hungaria dan Bohemia, juga penguasa wilayah kekuasaan Habsburg.
Wali baptis nya adalah Raja dan Ratu Portugal, Dalam keluarganya, dia hanya disebut Antonia. Dijelaskan di kelahirannya sebagai “Archduchess kecil, yang sehat” dia juga dikenal di pengadilan Austria sebagai Antonia, tetapi lebih sering sebagai Madame Antoine, sejak Bahasa Perancis secara umum dituturkan di Hofburg. Setelah itu, masyarakat Wina sendiri adalah multibahasa, mampu banyak berbicara dalam bahasa Jerman, Perancis, Italia dan  Spanyol.

Versailles, Istana yang Mewah dan Megah






Versailles adalah nama sebuah kota kecil di Perancis, kurang lebih berjarak 18 km arah barat daya Paris. Istana Versailles  menjadi daya tarik utama dari kota ini.  Lebih dari 10 juta turis dari seluruh dunia yang berkunjung ke Perancis selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke situs bersejarah yang dinobatkan oleh UNESCO sebagai salah satu ‘World Heritage Site’ pada tahun 1979  ini.

Sejarah Istana Versailles

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,


Awalnya, Istana Versailles hanya difungsikan sebagai tempat peristirahatan sementara bagi raja beserta rombongan setelah selesai menyalurkan hobi berburunya. Namun, setelah Raja Louis XIV naik tahta pada tahun 1661, Chateau de Versailles dijadikan tempat kediaman resmi raja Perancis.

Kemegahan bangunan istana terlihat dari bentuk arsitektur khas French Baroque, sesuai dengan gaya keindahan arsitektur pada masa itu. Pembangunan istana ini memakan waktu 40 tahun, di bawah pimpinan arsitek Le Van (1612-1670) dan dibantu oleh Jules Hardouin Mansart.

Namun, proses pembangunan istana dan juga perluasan arealnya semakin menjadi-jadi untuk memenuhi permintaan permaisuri Louis XIV, Maria Antoinette, yang terkenal sangat borjuis dan menyukai kemewahan. Pembangunan istana yang terkenal akan kemewahannya ini—yang sebagian besar dibiayai dengan memeras dan melipat gandakan pajak rakyat—akhirnya memicu terjadinya Revolusi Perancis pada 1789. Kejadian inilah yang merubah wajah politik Perancis dari monarki absolut menjadi republik.

Pada tahun 1837, Istana Versailles dijadikan museum nasional oleh pemerintah setempat. Sejak saat itu, arus kunjungan turis mancanegara seakan tak pernah habis mendatangi tempat tersebut. Jika sahabat wisata muslim tertarik untuk berkunjung, sebaiknya datang pada pagi hari (usahakan untuk menghindari hari Minggu karena tempat ini biasanya sangat padat).

Kemegahan interior Istana Versailles


Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,


Istana Versailles sangat luas. Bangunan ini memiliki 2.300 ruangan di atas tanah seluas 63.154 meter persegi. Dari 2.300 ruangan tersebut, terdapat 1.000 ruangan yang kini digunakan sebagai museum. Sementara 100 hektar lainnya dijadikan areal kebun dan taman, yang didesain dan dikerjakan oleh arsitek kenamaan Le Notre.

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,
patung Louis XIV

Di bagian depan, sahabat wisata muslim bisa menikmati kemegahan bangunan istana yang mewah  itu. Semua sudut sangat indah untuk dipandang dan difoto. Di sana juga terdapat patung Louis XIV (1638-1715) yang sedang berkuda.

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,
Hall of Mirrors

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,
Hercules Room

Salah satu ruangan terindah yang dibuka untuk kunjungan turis adalah Hall of Mirrors dan Hercules Room. Ruang Hall of Mirrors adalah karya design dari arsitek Charles Le Brun dan merupakan ruang megah yang berupa lorong panjang. Ruang ini dilengkapi dengan cermin dan plafon berupa lukisan, dengan lampu-lampu kristal yang cantik dan ornamen-ornamen hiasan berlapis emas. Dulu, ruang ini dipakai sebagai ruang pesta. Hall of Mirrors juga menjadi saksi sejarah dengan ditandatanganinya Perjanjian Versailles pada tahun 1919, yang mengakhiri berkecamuknya Perang Dunia I, yang melanda Eropa pada 1914-1919. Adapun Hercules Room juga berupa ruang yang indah dan megah dengan lukisan cantik pada plafonnya.

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,
Hameau de la Reine

Istana Versailles, paket tour muslim eropa, umroh plus eropa 2013, wisata eropa,
Petit Trianon

Untuk menuju istana ratu dari Louis ke-16, sahabat wisata muslim sebaiknya menggunakan kereta karena cukup jauh. Ada dua kediaman ratu, yaitu Petit Trianon dan Hameau de la Reine. Jauh dari kilauan emas, itulah yang tersirat saat melihat kepulauan istana milik ratu asal Austria ini. Istri dari Louis ke-16, yang kabarnya ratu pesta, ternyata memiliki istana yang sangat bertolak belakang dengan gambaran Château Versailles.

Kedua tempat tinggal Marie Antoinette ini sangat berhubungan. Hanya tipenya begitu berbeda. Petit Trianon berupa bangunan kerajaan kecil. Sementara Hameau de la Reine berbentuk gubuk-gubuk mungil, lucu, dan cantik bila dilihat dari kejauhan. Bagaikan rumah mainan yang cocok untuk para kurcaci dengan taman dan danau di sekitarnya.

Tiket masuk ke Istana Versailles ini berbeda-beda, mulai dari 18 euro hingga 25 euro, tergantung kepada beberapa tempat yang akan dituju. Sementara anak-anak di bawah usia  18 tahun tidak dipungut bayaran untuk mengunjungi istana dan pamerannya. Untuk tempat lain, seperti taman dengan air mancur, harus membayar meskipun tak mahal.

Untuk menikmati keindahan istana yang pada awalnya dibangun atas keinginan Raja Louis ke-13 ini memang tidak cukup dengan hitungan jam, tetapi perlu menyisihkan waktu satu hari. Di Istana Versailles  disediakan mobil kecil seperti mobil untuk bermain golf, yang tentu saja harus menyewa. Namun, ada juga kereta wisata yang akan membawa sahabat wisata muslim berkeliling daerah istana.

Di luar istana banyak pedagang souvenir yang menawarkan dagangannya. Sama suasananya dengan Menara Eiffel. Mereka kebanyakan adalah keturunan Afrika. Anehnya yang ditawarkan bukannya barang yang berhubungan dengan Istana Versailles, tetapi mereka menawarkan scarf, ‘rentengan’ gantungan kunci, dan miniatur Menara Eiffel.